Surabaya, TimurMerdeka.com – Kota Madiun tercatat mengalami inflasi tertinggi di Provinsi Jawa Timur (Jatim) mencapai 0, 14%. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Malang yakni 0,02%.
Kepala Bidang Statistik dan Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur Farikhin mengatakan itu Rabu (1/11/2017) di kantor BPS Jatim Jl Jemursari Surabaya.
Dia menambahkan, penyebab inflasi itu karena sejumlah bahan pangan naik seperti beras. Tapi faktor utama yang mendokrak inflasi di Kota Madiun, Surabaya dan juga Kota Malang adalah meningkatnya biaya kuliah. “Biaya kuliah di Kota Madiun melonjak sehingga inflasinya pun tertinggi di Jatim, “tandas Farikhin.
Kelompok pengeluaran yang menjadi penyebab inflasi itu adalah kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga.Inflasi tiga kelompok ini mencapai 0,48%.
Meski beberapa kota di Jawa Timur tercatat mengalami inflasi, tapi ada tiga kota yang justru terjadi deflasi yakni Probolinggo mengalami deflasi sebesar 0,17%; Jember 0, 17% dan Kediri 0,12%.
Kelompok pngeluaran yang menjadi penyumbang utama terjadinya deflasi adalah kelompok bahan makanan yanh mengalami deflasi sebesar 0,58%.
Sedangkan laju inflasi tahun kalender Jawa Timur di Oktober 2017 mencapai 3,07%. Angka ini lebih tinggi dibanding tahun kalender Oktober 2016 hanya sebesar 1, 82%.
Jika dibanding dengan laju inflasi nasional, Jawa Timur masih lebih tinggi. Sebab laju inflasi nasional pada bulan Oktober hanya sebesar 0, 01%. Begitu pula laju inflasi berdasarkan tahun kalender, juga Jatim masih lebih tinggi.Karena laju inflasi nasional berdasarkan tahun kalender hanya sebesar 2, 67%. HM
More Stories
AL QUR’AN BUKAN KARANGAN RASULULLAH SAW
RI Masuk 10 Negara Pengutang Terbesar di Dunia
Memilukan, pria interseks di Thailand punya dua kelamin