Berita ini diberdayakan untuk republika.co.id
Putri almarhum presiden Irak Saddam Husain, Raghad Saddam Husain, mempublikasikan rekaman testimoninya terkait peringatan ke-12 eksekusi ayahnya yang meninggal di tiang gantungan pada 30 Desember 2006 lalu.
Dilansir Aljazeera, dalam rekaman yang diunggah Sabtu (22/12) tersebut, Raghad mengajak segenap masyarakat Irak untuk mengenyampingkan ego pribadi dan sektoral untuk kepentingan bangsa yang telah mengalami impitan demi impitan sejak Agresi Amerika pada 2003.
© Reuters Raghad Saddam Husain
“Wahai warga Irak yang tercinta, agar visi kita menuju Irak yang lebih aman dan stabil dibandingkan sekarang,” kata dia sembari kembali mengingatkan bagaimana Irak di bawah kepemimpinan ayahandanya adalah penjaga gerbang timur yang merupakan benteng bagi ambisi Iran memperluas cengkeramannya di kawasan Arab.
Raghad mengatakan, di bawah kepemimpinan ayahandanya yang dia sebut syahid itu, tak satupun berani mengangkangi dominasi negara dan kemuliaan bangsa. Kondisi ini jauh berbeda setelah 2003, saat nilai-nilai kemanusiaan dan etika sirna, lalu ide-ide Barat menggurita, dan kemudian di susul dengan eksploitasi agama sebagai tameng untuk memaksakan gagasan-gagasan partai yang busuk.
Dia mengklaim, sejak ayahandanya lengser dan agresi AS, Irak menghadapi multikrisis seperti pengusiran, pembunuhan, dan perlakuan rasial. “Belum lagi teroris rasdikal yang memberangus sejarah negara dan peradabannya,” tutur dia.
More Stories
AL QUR’AN BUKAN KARANGAN RASULULLAH SAW
RI Masuk 10 Negara Pengutang Terbesar di Dunia
Memilukan, pria interseks di Thailand punya dua kelamin