Berita ini diberdayakan untuk kumparan.com
© Disediakan oleh Kumparan Korban bencana tsunami yang selamat, Burhanuddin.
Burhadunuddin, pria 40 tahun tampak berdiri lesu menatap alat pertanian miliknya yang dihantam tsunami di Desa Sukaramai, Cidatu, Banten. Burhan, panggilan akrabnya, salah satu korban yang mengalami dahsyatnya gelombamg tsunami, Sabtu (22/12) malam.
Saat tsunami datang, Burhan sedang berada di dalam ruang penyimpanan alat pertanian sekitar pukul 20.00 WIB. Tiba-tiba gelombang tsunami menyeretnya bersama 2 rekannya, tanpa sempat menyelamatkan diri.
“Karena dinding ruangan ini terbuat dari seng, terdengar suara dentuman keras dari depan (bangunan berdindingkan seng). Kami panik, tapi air sudah masuk,” kata Burhan di Desa Sukaramai, Senin (24/12).
Burhan menyebut ketinggian gelombang tsunami sekitar 0,9 meter. Arus yang sangat deras menggulungnya menjauhi pesisir pantai hingga akhirnya dia terpental ke area persawahan.
© Disediakan oleh Kumparan Korban bencana tsunami yang selamat, Burhanuddin.
Selama terseret gelombang taunami, Burhan terpaksa menelan air laut, dan beberapa kali tubuhnya berbenturan dengan mesin pertanian dan balok kayu. Burhan pun mengalami luka di bagian wajah, tangan, betis, dan punggung.
“Saya digulung, dahsyat sekali. Rasanya seperti digulung ombak yang arusnya sangat deras. Saya terpental 1 kilometer sampai ke ujung persawahan,” lanjut dia.
© Disediakan oleh Kumparan Villa Stephanies di jalan Raya Carita, Labuan km 12,Pandeglang, tsunami, Banten, Anyer
Sekitar pukul 11.00 WIB, Burhan tersadar dan mencoba bangkit dari lumpur persawahan. Burhan mencari ketiga rekannya yang ikut terseret. Beberapa saat kemudian, ada teman Burhan yang berteriak minta tolong karena mengalami patah kaki.
“Ada yang berteriak, tolong, karena saya masih punya tenaga, saya coba menolong,” ucap Burhan.
© Disediakan oleh Kumparan Kondisi, Jalan Raya Carita, Labuan km 12,Pandeglang, Banten setelah di hantam tsunami. tsunami, Banten, Anyer
Menurut Burhan, bantuan dari warga dan Kepolisian baru tiba sekitar pukul 11.50 WIB. Mereka akhirnya dibawa ke puskesmas terdekat di lokasi. Burhan mengaku mengalami kerugian materi karena 6 peralatan pertanian dan 1 mesin pengolah padi ikut terseret tsunami. “Tapi Alhamdulillah, Allah masih menolong saya,” tuturnya.(Yudhistira Amran Saleh)
More Stories
AL QUR’AN BUKAN KARANGAN RASULULLAH SAW
RI Masuk 10 Negara Pengutang Terbesar di Dunia
Memilukan, pria interseks di Thailand punya dua kelamin