Buton Utara – timurmerdeka.com. Jamris, tokoh masyarakat Buton Utara menyatakan bahwa memang selama ini terlalu banyak kasus korupsi di Butur yang sangat susah dijangkau aparat penegak hukum.

Salah satu diantaranya adalah proyek pencetakan sawah baru yang hingga saat ini tidak diketahui hasil proses hukumnya. Tampaknya sejumlah kasus di Buton Utara hanya menjadi mainan aparat penegak hukum baik itu Polri maupun Kejaksaan.
“Saya menduganya seperti itu karena sampai saat ini tidak ada ujung pangkalnya hukumnya dari kasus-kasus yang ada itu. Khusus untuk pasar Wantulasi yang mangkrak, itu bukan delik aduan tapi faktanya Polri dan Kejaksaan hanya diam membisu”.
“Jikalau Kadis Sabran mengaku telah diperiksa Polda Sultra maka logikanya, paling tidak konstruksi hukumnya sudah harus disampaikan ke publik. Kondisi inilah yang membuat rakyat menaruh curiga, ada apa dengan aparat penegak hukum di Sultra ini ???”.
Berikut ini adalah tanggapan masyarakat yang dihimpun redaksi :
Jamris, tokoh masyarakat Buton Utara dan mantan pejabat.
Abd Hamid, Praktisi kampus Unidayan
Arifin SH, advocad
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.