Donald Trump Dites COVID-19: Saya Korban Pertama

Berita ini diberdayakan untuk kumparan.com

Oleh; kumparanSAINS

© Disediakan oleh Kumparan Tenda-tenda rumah sakit sementara untuk pasien virus corona di East Meadow Central Park New York, AS. Foto: REUTERS/Jeenah Moon

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengaku menyesal telah dites COVID-19. Hal itu diungkapkan saat ia mengadakan pertemuan bersama beberapa gubernur negara bagian.

“Saya adalah korban pertama tes virus corona, artinya saya pernah mengalaminya,” ujar Trump sebagaimana dilaporkan The Washington Post. “Saya tidak suka apa yang pernah terjadi pada saya. Saya menyebutnya operasi, bukan tes.”

Menurut Trump, saat melakukan tes COVID-19, ia harus menjalani serangkaian prosedur yang cukup rumit dan menyesalkan. Salah satunya tatkala dokter mengambil sampel dari hidungnya.

“Mereka mengangkat hidungmu dan menggantung tepat ke matamu,” ujarnya.

Cerita Trump muncul menyusul banyaknya warga AS yang belum dites COVID-19, penyakit pernapasan yang telah merenggut nyawa ribuan orang. Saat ini, AS memang menjadi episentrum wabah virus SARS-CoV-2 terbesar di dunia.

© Disediakan oleh Kumparan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan tanggapan tentang virus corona di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat. Foto: REUTERS / Jonathan Ernst

Para pejabat kesehatan masyarakat di negara itu menyebut, kegagalan AS dalam penanganan pandemi terletak dari lambatnya pengujian dan pendeteksian awal kasus untuk mencegah penyebaran virus. Keterlambatan itu berimbas pada melonjaknya jumlah kasus virus corona dengan total konfirmasi lebih dari 600 ribu kasus.

Trump sendiri melakukan uji tes COVID-19 pada bulan lalu, setelah ia bertemu dengan beberapa tamu di Mar-a-Lago yang di dalamnya terdapat orang positif virus corona. Trump juga diketahui melakukan kontak dengan anggota delegasi Brasil yang datang ke AS, di mana beberapa delegasi dinyatakan positif COVID-19.

Curhatan Trump ihwal tes COVID-19 kepada para gubernur terjadi sesaat sebelum ia akan menyampaikan pidato nasional untuk mengumumkan pedoman pembukaan kembali kegiatan ekonomi di beberapa wilayah yang terdampak virus corona.

“Mendorong perkembangan (ekonomi) telah menempatkan kami dalam posisi yang sangat kuat untuk menyelesaikan pedoman bagi negara-negara bagian tentang pembukaan kembali masing-masing negaranya,” ujar Trump pada Rabu (15/4) malam ketika angka kematian akibat COVID-19 di negaranya mendekati 30.000 orang.

Awal pekan ini, Trump secara gamblang mengatakan bahwa ia memiliki otoritas penuh untuk memaksa gubernur membuka penguncian di masing-masing wilayah. Trump dan Wakil Presiden, Mike Pence, bahkan telah menunjuk negara bagian untuk kembali membuka roda perekonomian.

Namun, pejabat kesehatan masyarakat seperti pakar penyakit menular, Dr. Anthony Fauci, mengatakan penguncian wilayah bisa saja dihentikan, asalkan pemerintah mau melakukan uji tes masif secara cepat untuk memastikan masyarakat terbebas dari virus corona.

****

%d blogger menyukai ini: