Penulis; Eddy Boekoesoe
Editor; LM Taufiqurrahman Nasiru
Penyediaan tenaga kerja untuk industri adalah dagelan Pemerintah Indonesia yang paa…ling lucu bin mahal.
Namun sudah dianggap kebenaran karena backingnya sangat kuat yaitu penguasa d.h.i. presiden dan semua aparat pemerintah ditambah dunia cendekiawan termasuk pengamat.

Saking kuatnya dagelan ini hingga melahirkan program dengan anggaran Triliunan rupiah sampai sekarang.
Oleh karena Industri Indonesia sulit berkembang, maka Pemerintah ciptakan kambing hitam untuk disalahkan. Tenaga kerja Indonesia berpendidikan taraf rendah, mayoritas SD dan SMP.
Agar industri Indonesia maju, perlu ada usaha besar-besaran untuk meningkatkan taraf pendidikan. Mulai dari SMK sampai politeknik dan Universitas, dikerahkan full speed yang memerlukan biaya paling besar porsinya.
Hasilnya, masih tingginya pengangguran terdidik dan paling menyolok adalah lulusan SMK yang terbanyak. Belum lagi, begitu banyak alumni IPB dan sekolah kejuruan tehnik lain yang nota bene menjadi – petinggi lembaga keuangan. Usaha itu gagal total, mengapa?
Lembaga pendidikan walaupun jurusan tehnik – hanya mengajarkan TAHU, sedangkan industri membutuhkan ternaga kerja TERAMPIL.

Inilah fakta, di negeri ini banyak orang yang berpengetahuan tetapi tidak punya keterampilan dan disinilah sumber dagelan itu.
Industri yang dibutuhkan orang terampil tapi anehnya disuguhi orang pandai, yaa kemana-mana tidak kena karena tidak kompatibel.
Orang pendidikan tidak tahu bahwa industri itu lembaga pendidikan juga tetapi menghasilkan tenaga terampil, karena itulah yang dibutuhkan.
Kesimpulannya, penyediaan tenaga kerja industri gagal total karena tidak kompatibel.
Lalu bagaimana kita?
Solusinya, Pemerintah mendirikan industri moderen yang akan mendidik tenaga kerja terampil sesuai dengan bidang pekerjaannya. Dalam hal ini, tidak perlu bidang pendidikan menyediakannya, karena pekerjaan industri itu tempat mengasah ketrampilan.

Pemerintah harus segera, sekali lagi segera – membangun industri moderen agar rakyatnya menjadi banyak yang terampil. Sehingga jadi lincah memproduksi nilai tambah yang tinggi. Dan bangsa ini bisa sejahtera.
Bagaimana membangun industri moderen, itu lain cerita dan ceritanya siap. Merrrdekaa…!!!!
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.