Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-97

Reporter; Mohammad Fadlullah
Editor: LM Amirul Nasiru

Timurmerdeka.com – Sendang Duwur. Pengurus ranting Nahdlatul Ulama (NU) Desa Sendang Duwur (11/03), menggelar upacara di halaman makam Sunan Sendang dalam rangka merayakan hari lahir (harlah) ke-94.

@ Disediakan oleh Bandar Betoambari, usai upacara didepan makam. Photo; Mohammad Fadlullah/timurmerdeka.

Upacara yang digelar sederhana itu, selain dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dari berbagai elemen ternyata dihadiri juga oleh Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) KH. Salim Azhar.

@ Disediakan oleh Bandar Betoambari, Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) KH. Salim Azhar. Photo; Mohammad Fadlullah/timurmerdeka.com

Serangkaian acara dalam upacara harlah ini adalah tasyakuran yang dihelat pada pukul 08.00 WIB di halaman makam Raden Noer Rochmad – Sunan Sendang.

Dalam upacara yang berlangsung dengan khidmat itu pembina upacara KH. Ansori Nawawi, mengajak kepada seluruh peserta upacara umumnya warga NU untuk datang dan bersama-sama tabarrukan pada Harlah NU ini.

@ Disediakan oleh Bandar Betoambari, tokoh NU dan tokoh Masyarakat. Photo; Mohammad Fadlullah/timurmerdeka.com

KH. Ansori Nawawi, menyatakan bahwa Harlah tahun ini mengusung tema Meneguhkan Kemandirian NU bagi Peradaban Dunia. Kemandirian yang dimaksud bukan hanya tentang ekonomi, melainkan juga dalam bidang sosial, politik dan lainnya.

@ Disediakan oleh Bandar Betoambari, Peserta upacara. Photo; Mohammad Fadlullah/timurmerdeka.com

Menurutnya, jika kemandirian bisa dilakukan secara optimal maka akan mengurangi beban pemerintah.

“Kemandirian itu bukan berarti kita berhadapan dengan pemerintah tetapi bagaimana mengeksploitasi di dalam NU. Semangat kemandirian adalah memperkuat keberadaan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional,” kata KH. Ansori Nawawi.

Secara terpisah, KH. Salim Azhar, Rais Syuriah PCNU Lamongan dalam sambutannya; “Fatayat, Muslimat, Ansor, Ipnu-Ipnu itu semua adalah badan otonom (BANOM) Nahdlatul Ulama. Jadi tugasnya banom adalah mengikuti dan mendukung seluruh kegiatan Nahdlatul Ulama, memperkuat keberadaan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional.”

“Warga NU itu harus bangga kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 45). Sebab salah satu pencetus Pancasila yaitu KH. Wahid Hasyim adalah putera dari KH. Hasyim Asari yang sekaligus orang tua presiden RI ke-4 KH. Abdurrahman Wahid”.

@ Disediakan oleh Bandar Betoambari, Kirab Bendera. Photo; Mohammad Fadlullah/timurmerdeka.com

“Pada alenia akhir di dalam UUD 45 yaitu pancasila, sedangkan semua sila-sila yang ada – tidak bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadist. Dan warga NU harus tahu bahwa Pancasila itu – tidak ada yang menyimpang dari ajaran agama Islam”.

Untuk diketahui publik dan seluruh umat Islam bahwa NU itu, lahir pada 31 Januari 1926 silam di Surabaya, Jawa Timur. Oleh karena tanggal tersebut bertepatan dengan 16 Rajab 1344 maka selain memperingati Harlah versi masehi, Harlah NU juga alan diperingati dalam versi hijriah, yaitu pada setiap 16 Rajab.(***)

%d blogger menyukai ini: