Tujuh Permintaan Masyarakat Aceh untuk Jokowi

Berita ini diberdayakan untuk republika.co.id

Oleh: Dwi Murdaningsih


© yayasan sukma aceh Presiden Joko Widodo saat berpidato di acara Kenduri Kebangsaan yang digelar di Yayasan Sukma, Aceh, Sabtu (22/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BIREUEN–Presiden Joko Widodo menghadiri Kenduri Kebangsaan dengan masyarakat Aceh di Sekolah Sukma Bangsa di Bireuen, Sabtu (22/2). Kesempatan digunakan Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah untuk menyampaikan permintaan masyarakat Aceh kepada orang nomor satu di Indonesia itu.

@ Disediakan oleh www.timurmerdeka.com, Nova Iriansyah

Nova menyebutkan setidaknya ada tujuh permintaan yang menjadi aspirasi masyarakat Aceh:

Pertama, masyarakat Aceh ingin agar pemerintah pusat memenuhi implementasi Perjanjian Helsinki.

Kedua, pihaknya ingin agar kebijakan dana otonomi khusus untuk Aceh tetap dilanjutkan setelah 2027.

Ketiga, Presiden Jokowi mendukung langkah pembenahan infrastruktur di provinsi ini. “Termasuk percepatan pembangunan missing link yang masih ada di Aceh. Jalan nasional lintas tengah, jalan tol Aceh besar ke Kemala Pidie sepanjang 38,9 km,” ucap Iriansyah saat Kenduri Kebangsaan di Sekolah Sukma Bangsa, Bireuen, Aceh, Sabtu (22/2).

Keempat, dari masyarakat Aceh adalah percepatan realisasi investasi Uni Emirates Arab.

Kelima, Presiden Jokowi mampu mendorong lebih banyak lagi program pembangunan nasional di Aceh. Terutama pembangunan peternakan, pertanian dan ekonomi lainnya.

Keenam, Presiden mendukung percepatan dan pembangunan Kawasan Ekonomi Arun Lhokseumawe.

Ketujuh, Presiden Jokowi Widodo mendukung percepatan aksesibilitas Aceh dengan dunia internasional. Termasuk adanya penerbangan langsung.

“Mudah-mudahan Presiden bisa berpesan kepada airlines untuk membuka jalur itu dan Menteri Perhubungan mengizinkan rute tersebut,” ujar Iriansyah.

%d blogger menyukai ini: