Buwas Ungkap Adanya Mafia Beras, Kenapa Tidak Bisa Ditindak?

Berita ini diberdayakan untuk kumparan.com

Oleh” Angga Sukmawijaya

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengungkap adanya mafia dalam penyaluran beras ke masyarakat. Praktik tersebut, membuat penyaluran menjadi tidak lancar.

“Kami kesulitan menyalurkan kenapa? Kami kerja sama dengan Satgas Pangan, juga satgas pemantauan di lapangan. Kami temukan pelanggaran-pelanggaran,” kata Buwas di hadapan Komisi IV DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/11).


© Disediakan oleh PT. Dynamo Media Network

Buwas sampai saat ini belum mengetahui tindakan yang sudah dilakukan kepada para mafia tersebut. Ia mengaku sudah menyerahkannya kepada pihak yang berwajib.

“Sejauh mana pelanggaran ditindaklanjuti, kami enggak bisa punya wewenang. Maka Kami serahkan ke Satgas Pangan dan ada di Kepolisian. Jadi sekarang sedang berjalan bahkan Satgas Pangan sedang kembangkan,” ujar Buwas.

Atas berbagai peristiwa yang terjadi, Buwas sebenarnya tahu betul siapa mafia yang bermain. Namun, Buwas tidak mau mengungkapkannya karena Kepolisian sedang bekerja.


© Disediakan oleh PT. Dynamo Media Network Pekerja memanggul karung beras Bulog di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

“Kalau saya ditanya mafia, mohon izin saya tahu persis. Hanya kewenangan saya yang enggak ada. Ini harus kembalikan ke yang berwenang yaitu di Kepolisian,” ungkap Buwas.

Sejauh ini, Buwas merasa para mafia masih bisa mencoba bermain. Hal tersebut tentu bisa merugikan masyarakat khususnya dari segi penyaluran beras.

“Sehingga Program kami BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) kami siapkan beras siapkan 300 ribu ton mulai dari September sampai Desember tapi hanya 6 persen yang terserap,” ujarnya.

%d blogger menyukai ini: