Berita ini diberdayakan untuk medcom.id
Oleh: Desi Angriani

© Desi Angriani Jokowi meminta ASN mematuhi aturan berpakaian di masing-masing instansi jika menggunakan cadar dan celana cingkrang dilarang.
Jakarta: Presiden Joko Widodo tak mempersoalkan penggunaan cadar atau niqab, dan celana cingkrang di instansi pemerintahan. Dia menilai penampilan tersebut merupakan pilihan atau hak individu.
“Pilihan personal atau kebebasan pribadi setiap orang,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat, 1 November 2019.
Namun, Jokowi meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) mematuhi aturan berpakaian di masing-masing instansi jika menggunakan cadar dan celana cingkrang dilarang. Aturan berpakaian penting demi menciptakan keseragaman.
“Kalau memang itu ada ketentuan cara berpakaian, ya tentu saja harus dipatuhi,” pungkas dia.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo mengatakan pihaknya tidak akan menerbitkan aturan larangan bercadar bagi ASN maupun warga yang masuk instansi pemerintah. Dia mengaku tak akan mengikuti jejak di Kementerian Agama.
“Tidak (buat aturan untuk ASN), masing-masing kepala lembaga punya aturan,” kata Tjahjo di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2019.
Menurut dia, para pegawai di Kemenpan RB selalu mengikuti aturan sehingga penerbitan larangan bercadar belum diperlukan.
“Kami lihat sikon dulu, selama ini di Kemen PAN-RB semua mengikuti aturan, orang boleh pakai jilbab, ikuti aturan yang sah,” ujar Tjahjo.
Wacana larangan menggunakan cadar dan celana cingkrang pertama kali disampaikan Menteri Agama Fachrul Razi. Fachrul beralasan pelarangan tersebut demi keamanan usai insiden penusukan mantan Menko Polhukam Wiranto.
“Memang nantinya bisa saja ada langkah-langkah lebih jauh, tapi kita tidak melarang niqab, tapi melarang masuk instansi-instansi pemerintah, demi alasan keamanan,” kata Fachrul saat Lokakarya ‘Peningkatan Peran dan Fungsi Imam Tetap Masjid’ di Hotel Best Western, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2019.
Fachrul menekankan penggunaan cadar tak ada hubungannya dengan keimanan. “Kita ingin memberikan kejelasan itu bukan ukuran tingginya iman dan takwa seseorang,” tutur dia.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.